AS puji Indonesia
Amerika Serikat memuji keberhasilan Indonesia dalam berdiplomasi di kawasan ASEAN dan sangat positif untuk kelanjutan hubungan antara AS dan ASEAN di masa mendatang. Hal ini disampaikan oleh Duta Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel sebagaimana dilansir oleh VoaIndonesia.
Marciel
juga mengatakan bahwa dalam setahun kepemimpinan Indonesia sebagai
Keketuaan ASEAN di tahun 2011 banyak konflik dapat diselesaikan secara
internal oleh ASEAN maupun negara Tiongkok.
“Dalam
setahun kepemimpinan Indonesia sebagai Ketua ASEAN tahun 2011, konflik
di perbatasan Kamboja-Thailand dan sengketa di Laut China Selatan dapat
diselesaikan secara internal oleh ASEAN dan Tiongkok kemudian, di Burma,
pihak militer akhirnya bersedia membebaskan tahanan politik secara
bertahap, dan partai Liga Nasional Demokrasi yang dipimpin Aung San Suu
Kyi, siap ikut pemilu sela yang diadakan April mendatang. “ ujarnya.
Duta
Besar Amerika Serikat untuk Indonesia, Scot Marciel juga mengatakan
peran positif Indonesia menjadi penanda yang baik untuk kelanjutan
hubungan AS dengan ASEAN di masa datang. Bali Democracy Forum juga ia
sebut sebagai forum strategis di masa depan, yang akan memperkuat dialog
antarnegara anggota. Terkait soal isu Myanmar, Scot Marciel membantah
dugaan kepentingan geopolitik Amerika Serikat dalam isu negara tersebut
terutama karena kedekatan negara itu dengan Tiongkok.
“Sejujurnya pemerintah Amerika tidak melihat isu Burma dalam konteks
geopolitik. Kami memandangnya sebagai negara yang tidak demokratis dan
punya banyak masalah selama bertahun-tahun. Sekarang kami melihat ada
perubahan di sana, “ kata Marciel.
Menurut
mantan Duta Besar Amerika Serikat untuk ASEAN ini, masyarakat
internasional ingin mendukung proses demokratisasi dan menanti kemajuan
yang dapat dilakukan oleh pemimpin di Burma. Banyak pihak menilai
keputusan pihak militer membebaskan tahanan politik di Burma adalah
syarat yang ahrus dipenuhi karena Burma telah mengajukan diri menjadi
Ketua ASEAN tahun 2014, yang awalnya sempat diragukan oleh Presiden
Yudhoyono.