Freemasonry Berusaha menghancurkan Islam


Telah  masyhur  upaya-upaya  Gerakan  Freemasonry  untuk  menghancurkan  Islam.
Sejak risalah Islam  diemban  oleh junjungan umat manusia, Rasulullah  Shalallahu 'Alaihi
wa Sallam, umat  Islam telah hapal dengan segala tipudaya  dan  kelicikan Yahudi.  Mulai
dari  aksi  boikot  mereka  terhadap  beliau,  menggunting  dalam  lipatan,  usaha-usaha
membunuh secara langsung maupun dengan santet (sihir), dan seribu satu macam lagi
yang  sangat  banyak  kalau  disebutkan  satu  per  satu.  Merekalah  yang  menyulut  api
peperangan  pada  peristiwa  Perang  Dunia  I  dan  II,  yang  itu  dilakukan  dengan  tujuan
untuk  menghancurkan  benteng  terakhir  Islam,  yaitu  Kekhilafahan  Islam  yang  masih
tersisa di Turki.  Anehnya, bagaimana mungkin umat Islam dibolehkan untuk berdamai,
duduk  bersanding  di  meja  perundingan  dengan  musuh?  Apa  yang  telah  dilakukan 
mereka terhadap Islam dan umatnya?

Gerakan Freemasonry Internasional mempunyai 10 gagasan dalam  upaya mereka
menghancurkan  Islam.  Seorang  Muslim  yang  bernama  Khalil  Ibnu  Khalid  telah
menejemahkan  kesepuluh  gagasan  itu  ke  dalam  bahasa  Arab  yang  diambilnya  dari
buku “Siyasah Freemasonry” yang tercantum pada muka 123, namun yang tercantum 6 gagasan, yaitu sebagai berikut:


1.  Menghancurkan semua partai, organisasi massa yang dianggap lawan dengan
cara  menggunakan  kekuasaan  yang  ada  di  tangan  mereka,  modus  pecah
belah  lalu  merebut  kursi  kepemimpinannya,  dan  atau  membentuk  partai
untuk  tempat  berteduhnya  Gerakan  Freemasonry  yang  digunakan  untuk
melaksanakan ide-ide Gerakan Freemasonry.

2.  Berusaha  mensekulerkan  pemuda-pemuda  Islam  yang  membuahkan  hasil:
mengaku  sebagai  orang  Islam,  tetapi  antipati,  membenci  dan  menentang
Islam sebagai asas dan ideologi.

3.  Dalam  upaya  menghancurkan  Islam,  mereka  mengadakan  agama  buatan
sebagai  tandingan  bagi  Islam,  serta  berusaha  memplotiskan  para  ulama.
Telah  diketahui  bahwa  merekalah  yang  telah  membuat  agama  Bahaiyyah
yang  didirikan  oleh  anggota  Gerakan  Freemasonry  yang  bernama  Abdul
Baha’i,  dan  agama  Ahmadiyyah  yang  didirikan  oleh  anggota  Gerakan
Freemasonry  yang  bernama  Mirza  Ghulam  Ahmad.  Dari  agama  Ahmadiyyah
ini  lahir  pula  aliran  yang  radikal  bernama  Qadiyyani,  sedangkan  yang  halus
disebut  aliran  Lahore.   Biaya  untuk  aksi  mereka  ini  diperoleh  dari  Gerakan
Freemasonry Internasional melalui penguasa Inggris.

Selain  itu,  Gerakan  Freemasonry  juga  mensponsori  terbentuknya  berbagai
tarikat  yang  memakai  nama  Islam,  yang  berfatwa  dan  bergerak  sejalan
dengan  ajaran-ajaran  Freemasonry.  Tahun  1946,  misalnya  mereka
mensponsori terbentuknya aliran Qur’aniyah di  Palestina  yang  dipimpin  oleh
Shaikh  Yakub.  Aliran  yang  mengaku-ngaku  Islam  ini  mendasarkan  segala
sesuatunya  harus  berdasarkan  al-Qur'an  tanpa  ada  tafsiran  apapun.  Semua
hadits yang berasal dan bersumber dari Rasulullah Shalallahu 'Alaihi wa Sallam
harus  ditolak,  sehingga  shaum  dan  shalat  mereka  hanya  berdasarkan  al-
Qur'an.  Tidak  ada  rakaat,  tidak  bacaan  dan  waktu  tertentu,  tidak  ada  adzan,
tidak ada iqamat, dan tidak ada yang lain-lainnya

Untuk  menjauhkan  pemahaman  Islam  generasi  muda  dari  ajaran  al-Qur’an
dan  agar  ada  anggapan  bahwa  al-Qur’an adalah merupakan  susastra  Arab
purba,  maka  diadakanlah  perlombaan  membaca  al-Qur’an (MTQ). Dengan
cara  seperti  itu,  para  pemuda  hanya  membaca  al-Qur’an atau menghapal
surat-surat  tertentu  sekadar  untuk  mendapatkan  piala,  penghargaan,  uang,
atau  tiket  naik  haji  dari  panitia  penyelenggara  MTQ.   Dalam  hal  ini  kita
teringat dengan sabda Nabi Shalallahu ‘Alaihi wa Sallam: 

“... Tidak tertinggal al-Qur'an itu kecuali namanya belaka”.



 orang yang pertama dipanggil Allah adalah orang kaya yang bersedekah untuk disebut dermawan. Orang yang ikut perang untuk disebut pahlawan. orang yang menghapal al-Qur'an untuk mendapat pujian sebagai muraqi

4.  Mengumpulkan  dana  dari  umat  beragama,  kemudian  dipakai  untuk
menghancurkan  agama  itu  sendiri.  Di  Turki,  misalnya,  zakat  fitrah  dipungut
melalui fatwa Ulama Su'u, lalu diserahkan  kepada negara  yang telah dikuasai
oleh  Gerakan  Freemasonry,  kemudian  dengan  dana  tersebut  dipakai  untuk
menindas umat Islam di sana.

5.  Usaha-usaha  menghancurkan  yang  lama  (dalam  hal  ini  adalah  Islam  yang
mereka  anggap  kuno)  untuk  kemudian  menggantikan  dengan  hal-hal  yang
baru (dibangun pemahaman Islam yang baru 4) 


6.  Membuat  berbagai  yayasan,  lembaga  sosial,  kursus  bahasa,  lembaga  ilmiah,
dan  lain-lain.  Selain  itu,  mereka  berusaha  menerbitkan  berbagai  jenis  buku
yang isinya berusaha menyesatkan umat Islam.
 
Menghancurkan  moral  lama  (akhlak  Islam  yang  merupakan  manifestasi
syariat  Islam),  kemudian  membuat  moral  baru  yang  mereka  sebut  sebagai

“etika internasional.”  Di dalam “etika internasional” memang sengaja isinya
dipertentangkan  dengan  ajaran-ajaran  Islam.  Misalnya,  adanya  sikap 
toleransi  yang  disimpangkan  maknanya  dengan  agama  lain,  atau  tidak 
membeda-bedakan  antara  agama  yang  satu  dengan  lainnya.   Berbagai
upacara  lama  berusaha  digali  kembali,  yang  kemudian  dipakai  untuk
menyaingi  agama,  dan  atau  menciptakan  dalam  segala  perkara  bentuk
kemusyrikan baru yang terus diperkuat. 
Menyebarkan pornografi dalam segala bentuk, misalnya melalui film dan film
biru, serta buku-buku dan gambar-gambar porno.30) 

Dalam upaya melumpuhkan generasi muda di luar  bangsa  Yahudi (dalam hal
ini  terutama  generasi  Islam),  disebarluaskanlah  kebiasaan  mabuk-mabukan
melalui segala jenis minuman keras, serta segala bentuk narkotika.

sumber : buku TIPUDAYA FREEMASONRY DI ASEAN
bisa didownload disini

Postingan populer dari blog ini

Tahun Mencekam Di kota Kediri

AS puji Indonesia

Google diblokir ? masih ada search engine lain